Daerah

Geger! Tokoh Pemuda Morotai Tuntut Tim Rio Pawane Klarifikasi Pernyataan Kontroversial

Ternate – Pernyataan kontroversial dari Ketua Tim Pemenangan HIPMI kubu Rio Pawane, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Pulau Morotai, menuai kritik keras dari sejumlah putra daerah. Ucapan tim Rio yang dianggap merendahkan isu-isu kedaerahan Morotai memicu kemarahan sekaligus kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat setempat.

Dalam pernyataannya, pihak yang diidentifikasi sebagai Fitra, salah satu anggota tim pemenangan Rio Pawane, diduga menyebut isu-isu kedaerahan Morotai sebagai “isu murahan” dalam kontestasi pemilihan Ketua HIPMI Maluku Utara. Narasi ini dinilai sangat tidak pantas dan melukai perasaan masyarakat Morotai yang selama ini menjunjung tinggi nilai kearifan lokal serta identitas kedaerahan.

Baca Juga: Puluhan OKP Resmi Terdaftar di Halut, Kesbangpol Dorong Anak Muda Aktif Bangun Desa

“Sangat ironis ketika seorang pejabat daerah yang seharusnya menjadi pelindung justru membiarkan timnya melontarkan pernyataan yang merendahkan identitas kedaerahan. Ini bukan hanya soal politik HIPMI, tapi menyangkut martabat masyarakat Morotai,” tegas Dodi, tokoh pemuda Morotai sekaligus Ketua DPD BRINUS Pulau Morotai.

Dodi menegaskan, penggunaan istilah “isu murahan” untuk hal-hal yang berkaitan dengan kedaerahan menunjukkan ketidakpahaman atas kebutuhan mendasar masyarakat. Menurutnya, identitas daerah tidak boleh dijadikan komoditas politik, apalagi diremehkan.

Ia bersama sejumlah tokoh pemuda Morotai menuntut Ketua Tim Pemenangan Rio Pawane untuk:

  1. Segera mengklarifikasi pernyataan yang beredar dan menjelaskan konteks sebenarnya.
  2. Menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada masyarakat Morotai.
  3. Berkomitmen tidak lagi menjadikan sentimen kedaerahan sebagai alat politik dalam kontestasi organisasi.

Baaca Juga: Pemuda Kepung Kejagung & ESDM! PT STS Diduga Rampas Lahan & Rusak Hutan Haltim

“Ketika seorang wakil bupati atau timnya menyebut isu kedaerahan sebagai murahan, itu menunjukkan arogansi politik yang berbahaya. Bagaimana masyarakat bisa percaya pada pemimpin yang tidak menghargai identitas mereka sendiri?” tambah Dodi.

Selain itu, ia juga mempertanyakan perjalanan Rio Pawane bersama timnya ke Jakarta dalam rangka kegiatan HIPMI. Dodi mendesak transparansi apakah perjalanan tersebut menggunakan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) atau dana pribadi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Rio Pawane dan tim pemenangannya belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan klarifikasi dan permintaan maaf dari putra-putra Morotai.

Reporter: Tim Malut Center
Editor: AbangKhaM

Silahkan Berbagi: