Sukses Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat, Tim PKM Fakultas Teknik UNKHAIR : Inovasi Kolam Pengendap Sedimen Terintegrasi Pengolahan Air Limbah Tambang serta Pemanfaatan Limbah Tailing Menuju Good Mining Practice
Ternate – malutcenter.com – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik Universitas Khairun mengadakan kegiatan penyuluhan dan pendampingan masyarakat terkait inovasi kolam pengendap sedimen terintegrasi pengolahan air limbah tambang serta pemanfaatan limbah tailing (ampas) pengolahan emas skala kecil yang berlokasi di Desa Anggai Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara.
PKM ini menjadikan Kelompok Penambang Emas Skala Kecil (PESK) Desa Anggai sebagai mitra dalam 3 jenis kegiatan, yaitu pemanfaatan limbah tailing sebagai tela (batako) dan paving block, inovasi kolam pengendap sedimen dan pengolahan air limbah tambang menggunakan metode fitoremediasi.
Tim PKM yang terdiri dari Firman, S.Pd.,MT (Ketua/Prodi Teknik Pertambangan), Said Hi Abbas, ST.,MT (Anggota 1/Prodi Teknik Mesin), dan Hilda Alkatiri, ST.,MT (Anggota 2/Prodi Teknik Pertambangan) melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan tela serta paving block di Kantor Desa Anggai (25/8).
Salah satu peserta pelatihan, Ajen Maluanga mengatakan bahwa pelatihan ini mengajarkan pengalaman baru bagi kami.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, sehingga selama 1 hari penuh mendapatkan pengalaman baru terkait pemanfaatan limbah tailing sebagai tela dan paving block.” Tutur Ajen.
Penyuluhan dan inovasi kolam pengendap sedimen (sediment pond) terintegrasi yang terlaksana di lokasi Pengolahan Emas Skala Kecil (PESK) Desa Anggai pada (26/8) diikuti oleh 18 peserta pekerja PESK. Firman menjelaskan bahwa pengolahan ini menggunakan metode sianidasai jadi harus diolah terlebih dahulu.
“Kolam pengendap sedimen 6 x 15 meter sebanyak 2 kompartemen diinovasi sehingga diharapkan air yang keluar dari sana sudah memenuhi baku mutu lingkungan penambangan dan pengolahan emas (Kepmen LH Nomor 202 Tahun 2004). Air limbah sisa pengolahan emas menggunakan metode sianidasi harus diolah terlebih dahulu di sediment pond sebelum dibuang ke badan air alami seperti sungai.” Jelas Firman.
“Kegiatan ini berlangsung seharian dan para pekerja bersama Tim PKM melakukan revitalisasi kolam pengendap sedimen. Kolam pengendap sedimen diharapkan mengendapkan sedimen sehingga air akan jernih, partikel sedimen berkurang, dan kualitas air akan semakin baik, khusunya pH, TSS dan kandungan logam terlarut.” Lanjut ketua Tim PKM.
Kegiatan pengolahan air limbah yang berlangsung pada (27/8) menggunakan metode fitoremediasi, yakni menggunakan tanaman kangkung dan teratai sebagai penyerap kandungan logam berat dalam air limbah serta menurunkan total suspended solids (TSS). Pada tahapan ini, Firman menjelaskan bahwa perencanaan awal kami sebenarnya menggunakan batu gamping sebagai penetral air asam.
“Tanaman air ini akan dipanen jika daya serapnya sudah maksimal ditandai dengan daunnya yang sudah menguning dan dilakukan secara periodik 4 bulan sekali (triwulan). Tanaman air lalu dikeringan dan dibakar setelah itu abunya diserahkan kepada pihak ketiga sebagai pengelola limbah B3. Awalnya direncanakan menggunakan batu gamping sebagai penetral air asam, tetapi karena air limbahnya sudah berada pH normal (pH 8,5) pada kedua kompartemen, sehingga pengolahan dicukupkan dengan memperlama waktu retensi di sediment pond dan mengoptimalkan fitoremediasi.” Jelas Dosen Unkhair Prodi Pertambangan.
Berdasarkan hasil pengukuran aktual di kompartemen 2 (akhir) pH 8,5; total dissolved solids (TDS) 197 ppm; daya hantar listrik atau EC 335 µS/cm, salinitas 0,01%; serta temperatur 28,5oC. Diharapkan kandungan logam sesuai Kepmen LH nomor 202 tahun 2004, khususnya Cu, Cd, Zn, Pb, As, Ni, Cr, Hg, dan sianida bebas (CN). Sianida bebas maksimal 0,5 mg/L dalam air limbah yang dilepas ke badan air.
Bapak Darwin selaku Kepala Dusun di lokasi Tambang Desa Anggai mengatakan bahwa “pengelolaan air limbah perlu dilakukan sehingga sungai dan laut sebagai tempat bermuaranya sisa dari penambangan dapat tetap terjaga atau lestari. Beliau sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Tim PKM Fakultas Teknik Universitas Khairun yang melibatkan Prodi Teknik Pertambangan dan Teknik Mesin.”
Nurafni Sagaf salah satu mahasiswa Program Bina Desa Anggai lewat skema PPK Ormawa HMTP Teknik Pertambangan yang ikut dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merasa mendapatkan pengalaman berharga di luar kampus selama 4 bulan di lokasi.
“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menjadi aktualisasi pembelajaran yang diperoleh di kampus dan direalisasikan nyata di masyarakat,” terangnya. (Red)