Partisipasi Generasi Milenial Pada Pemilihan Umum 2024
Oleh : Nizar Rahman – Koordinator BPL HMI Sulut-Go
..generasi milenial harus mampu menjadi ujung tombak untuk bagaimana mengembalikan citra dari demokrasi bangsa Indonesia.
Penghujung desember 2023 sebentar lagi akan selesai, itu sebagai pertanda tak lama lagi kita akan memasuki pesta demokrasi yang di tandai dengan pemilu atau pemilihan umum tahun 2024, tak jarang kita selalu melihat gambar yang berbeda, warna yang berbeda, nomor yang berbeda, yang terpajang di sepanjang jalan di berbagai titik yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwajib, dengan tidak terlepas dari kalimat dalam bentuk pengajakan atau memohon doa restu untuk menjadi peserta dalam pemilu 2024.
Pesta demokrasi bukan hanya saja bersifat Ceremony atau bukan hanya menjadi ajang untuk membuat kata-kata yang dapat menarik simpatisan. Melainkan lebih jauhnya pesta demokrasi menjadi salah satu indikator atau tolak ukur untuk menentukan jati diri dari pada demokrasi bangsa Indonesia itu sendiri. Pesta demokrasi menjadi tanggung jawab dari semua lapisan elemen yang ada untuk bagaimana bisa menghasilkan demokrasi Indonesia yang tidak mengalami kedangkalan dan kecacatan seperti sekarang yang kita sama-sama menjadi korban dari kecacatan ataupun kedangkalan terhadap demokrasi.
Maka untuk memperbaiki kecacatan dan kedangkalan dan mengembailikan demokrasi pada substasinya yang berjalan sesuai dengan regulasi politik hukum ini menjadi tanggung jawab dari berbagai lapisan elemen yang ada salah satunya yang menjadi ujung tombak dari berbagai lapisan elemen yang ada adalah pemuda atau yang sering di sebut sebagai generasi milenial, yang dimana kita ketahui secara history pun peran pemuda sangat penting dalam melepaskan diri dari berbagai bentuk penjajahan yang ada di bangsa Indonesia.
Pemuda atau generasi milenial hari ini harus lebih pro aktif terhadap segala bentuk gerakan dan gerakan yang dibangun harus lebih bersifat massif bukan gerakan yang bersifat pasif atau hanya bersifat momentual. Dimana tak jarang kita selalu melihat bahwa sebagian besar peran generasi milenial hanya sebatas dijadikan alat sebagai tempat penyaluran suara ke TPS. Seharusnya generasi melenial lebih banyak membuat garakan yang didomisasi oleh gagasan-gagasan bukan hanya memikirkan kepentingan segelintir orang tapi mementingkan masa depan demokrasi bangsa Indonesia agar ke depan lebih baik.
Gerakan-gerakan yang harus dibangun adalah bagaimana membentuk kajian-kajian dalam komunitas atau study club untuk bagaimana dapat mensosialisaikan tentang pendidikan politik pada kalangan masyarakat, terlepas dari hal ini menjadi tugas dan tanggung dari partai politik. Generasi milenial juga memiliki tanggung jawab yang harus mampu mengaungkan atau mengemukakan edukasi politik yang sehat terhadap kalangan masyarakat itu sendiri, agar segala bentuk gagasan yang lahir dapat membangun kesadaran politik yang sehat pada seluruh kalangan masyarakat agar kiranya ruh atau substansi dari demokrasi bisa kembali pada khitahnya yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Maka dari tanggung jawab yang telah dijelaskan di atas kiranya hal ini bisa menjadi kesadaran untuk generasi milenial agar kita tidak hanya dijadikan sebagai objek atau alat untuk penyaluran suara ke TPS yang ditandai dengan tinta berwarna biru di jari-jari kita, melaikan generasi milenial harus mampu menjadi ujung tombak untuk bagaimana mengembalikan citra dari demokrasi bangsa Indonesia.
Editor : Abang KhaM