Sosial Budaya

4 Angka Sial ?

Pernahkah kalian perhatikan, saat kalian masuk ke lift dan hendak menekan tombol lantai yang kalian tuju, di deretan tombol-tombol tersebut jarang terdapat angka 4? Tidak hanya tombol lift saja, bahkan untuk kamar hotel atau apartemen juga tidak ada yang dimulai ataupun terdapat angka 4 di dalamnya.
Sebagai gantinya, dipakailah nomor-nomor seperti 3A, 12A, 23A. Ada apa sebenarnya dengan angka 4 ini? Kenapa tidak diperbolehkan menggunakan angka 4?

          Usut punya usut, alasan pelarangan penggunaan angka 4 ini berasal dari Asia Timur.
Ternyata, angka 4 dalam bahasa Mandarin (四 ), memiliki pelafalan yang sama dengan kata 死 (sĭ) yang artinya adalah ‘mati’.

Dalam pengucapan bahasa Mandarin, ada beberapa kata yang memiliki bunyi huruf yang sama, bahkan mengandung huruf yang sama.

Tidak hanya di Tiongkok saja, tapi juga di Jepang dan Korea, mengingat ketiga negara ini berakar dari budaya yang sama yaitu budaya Han.

Oleh karena itu, kata-kata yang mengandung konotasi yang serupa dengan kematian dianggap kurang beruntung, tidak bagus, bahkan banyak yang mengasosiasikan angka 4 sebagai ‘angka sial’.

          Angka 4 dalam feng shui juga dipercaya memiliki vibrasi energi tanah yang sangat kuat.
Ini menyebabkan sebagian besar masyarakat menghindari penggunaan angka 4 ini terutama di gedung-gedung, mall, hotel, kantor, dan nomor kendaraan untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau hal-hal buruk terhadap pengendara dan orang-orang yang menempati gedung-gedung tersebut.

Meskipun hal ini tidak sepenuhnya disetujui oleh para ahli feng shui, mitos ini masih tetap berkembang di tengah masyarakat sampai hari ini, terutama oleh negara-negara Asia Timur.

Silahkan Berbagi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *