Sungai Sagea Menjadi Coklat, Rusmin : Pemda Halteng dan Pemprov Malut Harus Tegas !
HALTENG – malutcenter.com – Sungai Sagea di Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah belakang ini tercemar lumpur tergolong fatal. Air yang sebelumnya terlihat jernih, mengalami kekeruhan dan berwarna coklat.
Sungai sepanjang 7,467 kilometer itu berada di Desa Sagea dan Desa Kiya, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah.
Direktur Lingkar Cita Institute (LCI) Rusmin Hasan mengungkapkan bahwa pembukaan lahan oleh tambang menjadi penyebab terjadinya pencemaran sungai.
“…kalau kita menganalisis secara dalam, terjadinya pencemaran sungai Sagea menjadi cokelat perlu ditelusuri sampai kehulunya. Jika sungai Kelegaoel terbukti sebagai sala satu sumber (inlet) sungai bawah tanah ke goa Bokimoruru dan sungai Sagea, maka aktivitas pembukaan lahan oleh tambang di bagian hulu terindikasi menjadi penyebab tercemarnya sungai Sagea menjadi cokelat.” Ungkap, Rusmin.
Rusmin berharap agar Pemerintah Daerah memberikan warning kepada perusahaan Weda Bay Nikel dan PT. IWIP.
“Saya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara melihat penyebab ini sebagai gambaran untuk memberikan warning secara tegas kepada perusahaan PT. Weda Bay Nikel dan PT. IWIP yang beroperasi di hulu DAS. Karena dianalisa tercemarnya sungai Sagea menjadi cokelat akibat dari aktivitas tambang.” Tegasnya.
Direktur lulusan UNIMA Tondani ini memberikan penegasan bahwa pertambangan skala besar yang melululantahkan pulau-pulau kecil dan aliran sungai di Maluku Utara adalah potret dari amburadulnya tata ruang yang tidak mempertimbangkan masa depan ruang hidup untuk generasi mendatang.
“..Pemerintah Provinsi dan Daerah jangan hanya memperkaya diri dan mengisi kantong pribadi tanpa melihat persoalan ini sebagai hal yang subtantif dan sangat urgen.” Tutupnya. (Red)