Kasus Pengeroyokan Warga Tobelo di Weda, Begini Pandangan Pemerhati Sosial
Ternate – Kasus pengeroyokan salah satu warga Halmahera Utara oleh sekelompok orang yang diduga berasal dari Ambon beberapa hari kemarin di Lelief, Weda, mendapat perhatian Pemerhati Sosial Kota Tobelo.
Saat di wawancarai awak media, Supriono Ahmad, menindaklanjuti komentar yang terjadi di group Whatsapp Kerabat Malut Center menerangkan bahwa perkelahian anak muda di Weda sudah bias makna.
“Weda sebagai daerah sentra industri nikel di Malut, karena sentra industri, maka orang yang hidup di Weda itu beragam. Terkait dengan Konflik di Weda saat ini sudah bias jauh, dari masalah perkelahian anak muda, berubah jadi isu SARA”. Terang Ahmad tentang dasar pikirnya.
Alumnus Unkhair Kota Ternate tersebut menekan kepada Pemda setempat, Pihak Keamanan dan Pihak Perusahaan untuk tegas menindaklanjuti kasus yang terjadi.
“Pemda buat regulasi yang membatasi peredaran miras dan narkotika, bekerja sama dengan keamanan untuk buat operasi pengamanan daerah sekitar tambang,” Tegas Supriono.
“Pihak Keamanan menindaklanjuti regulasi yang sudah ditetapkan Pemda, lalu secepatnya tangkap pelaku penganiayaan untuk meredam gejolak masa,” Lanjutnya.
Selanjutnya, Supriono meminta kepada pihak keamanan untuk melakukan langkah-langkah taktis untuk memperkecil ruang provokatif.
“Kepolisian lewat cyber lacak akun media sosial yang membuat postingan atau komentar dengan narasi provokatif. Buat edaran tentang hukuman menyebarkan berita hoax dan provokatif, agar memperkecil ruang postingan provokatif di media sosial”. Tegas Alumnus Magister IPB Bogor.
“Perusahaan membuat aturan sanksi bagi karyawan atau pekerja yang memicu terjadinya perkelahian kelompok dan atau individu“. Tambahnya.
Menurut Supriyono langkah cepat pihak keamanan dalam melakukan penanganan dapat meredam emosi massa.
“Pihak Keamanan diminta tempuh langkah cepat dalam menemukan pelaku, karena ini dapat meredam emosi masa saat ini. Lalu Pemda fasilitasi silaturahmi seluruh paguyuban atau kelompok daerah masing-masing agar buat kesepakatan bersama terkait menjaga kondisi keamanan“. Tutup pemuda Rawajaya, Kota Tobelo.
Editor : AbangKhaM