HIPMI Desak Perbaikan Program Makan Bergizi Gratis: Ribuan Dapur Diduga Fiktif!
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyoroti temuan ribuan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga fiktif serta rendahnya serapan anggaran. HIPMI menilai kondisi ini mencerminkan adanya persoalan serius dalam sistem verifikasi dan tata kelola program yang perlu segera diperbaiki.
Sekretaris Jenderal BPP HIPMI, Anggawira, menegaskan bahwa MBG merupakan agenda strategis Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karena itu, kata dia, hambatan pelaksanaan harus segera diatasi dengan solusi konkret.
“Indikasi dapur fiktif ini bukan hanya merugikan negara, tetapi juga menghambat tujuan besar MBG untuk meningkatkan gizi anak bangsa. Ditambah lagi, serapan anggaran yang rendah memperlihatkan adanya bottleneck dalam sistem. HIPMI mendorong pemerintah untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh, termasuk digitalisasi verifikasi dan transparansi data,” ujarnya.
Baca Juga: Hj. Marwiyah Pinoke Kembali Terpilih Pimpin Aisyiyah Galela, Tekankan Regenerasi & Peran Perempuan
HIPMI menggarisbawahi sejumlah perbaikan mendesak, di antaranya:
- Keterbukaan informasi mengenai jumlah dapur yang benar-benar dibutuhkan di setiap wilayah agar sesuai dengan kebutuhan riil.
- Pengendalian penentuan lokasi dapur, guna mencegah potensi fiktif dan tumpang tindih.
- Aturan zonasi sekolah penerima manfaat, untuk pemerataan distribusi dan menghindari konflik antar dapur.
- Penguatan rantai pasok bahan baku, dengan melibatkan petani, UMKM pangan, dan sektor logistik lokal agar suplai stabil dan efisien.
- Kantor permanen BGN di daerah, sebagai pusat koordinasi, pengawasan, dan penyelesaian aduan.
Menurut HIPMI, jika masalah-masalah tersebut tidak segera dibenahi, tujuan mulia MBG berisiko tidak tercapai maksimal. Padahal, program ini berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kualitas gizi anak bangsa.
Baca Juga: Pemuda Desa Dauri Berdaya! Dermaga Kini Dikelola Mandiri untuk Perkuat Akses Transportasi Kepulauan
“Kami mendorong agar MBG tidak hanya dilihat sebagai proyek distribusi makanan, melainkan investasi gizi jangka panjang yang sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat. Dengan melibatkan pengusaha muda di daerah, rantai pasok bisa lebih cepat, biaya lebih efisien, dan dampaknya terasa langsung di masyarakat,” tambah Anggawira.
Sebagai organisasi pengusaha muda terbesar di Indonesia, HIPMI menegaskan komitmennya menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan MBG berjalan transparan, akuntabel, dan berdampak luas. HIPMI juga siap mendorong inovasi sistem berbasis teknologi untuk menekan potensi penyimpangan sejak dini.
Dengan langkah perbaikan yang tepat, HIPMI optimistis program MBG dapat menjadi salah satu legacy besar dalam pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
Reporter: Tim Malutcenter
Editor: AbangKhaM
