Pendidikan

Pemuda Desa Dauri Berdaya! Dermaga Kini Dikelola Mandiri untuk Perkuat Akses Transportasi Kepulauan

Halsel – Dermaga desa menjadi simpul vital bagi aktivitas masyarakat kepulauan, mulai dari distribusi barang, mobilitas pelajar, hingga layanan kesehatan. Namun, di Desa Dauri, dermaga yang ada selama ini belum mampu memberikan layanan optimal akibat keterbatasan fasilitas dan pengelolaan.

Menjawab persoalan tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendukung pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertajuk “Pemberdayaan Pemuda Desa Dauri dalam Pengelolaan Dermaga Desa untuk Meningkatkan Akses Transportasi Kepulauan.” Program ini dipimpin oleh Sudirman Hi. Umar bersama anggota tim Amrih Halil dan Sary Shandi.

Program PKM menempatkan pemuda sebagai motor utama pengelolaan dermaga dengan tujuan menghadirkan sarana transportasi yang aman, teratur, sekaligus mampu menunjang kesejahteraan masyarakat kepulauan.

Baca Juga: Menjelang Muswil IKA PMII Malut, Panitia Silaturahmi dengan Rektor IAIN Ternate: Kesiapan Capai 90%

Lima Fokus Utama
Dalam pelaksanaannya, tim menetapkan lima aspek prioritas penanganan:

  1. Akses transportasi antar pulau yang aman dan terjadwal. Tim mendorong sistem penjadwalan berbasis komunitas agar pelayaran lebih pasti dan aman.
  2. Ketiadaan penerangan dermaga. Dipasang penerangan tenaga surya untuk mendukung keselamatan dan aktivitas malam hari.
  3. Rendahnya kapasitas pemuda dalam manajemen fasilitas publik. Pemuda mendapat pelatihan administrasi, penjadwalan, hingga perawatan dermaga.
  4. Belum adanya kelembagaan pengelola dermaga. Dibentuk komite pengelola berbasis masyarakat dengan sistem transparan.
  5. Kurangnya partisipasi masyarakat. Diterapkan community based monitoring (pemantauan berbasis masyarakat) untuk pengawasan dan pemeliharaan dermaga secara gotong royong.

Pelaksanaan Program

PKM dilaksanakan melalui beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi, pelatihan teknis dan manajerial untuk pemuda, implementasi lapangan (pemasangan penerangan, penjadwalan transportasi, hingga perawatan dermaga), hingga pembentukan kelembagaan pengelola melalui musyawarah desa.

“Tujuan utama program ini adalah membangun kemandirian. Kami hadir bukan untuk menggantikan peran masyarakat, melainkan memperkuat kapasitas mereka, khususnya pemuda, agar dermaga bisa dikelola secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Sudirman Hi. Umar, Ketua Tim PKM kepada media ini. (17/09)

Baca Juga: Realisasi PBBP2 Haltim Rp535 Juta, Target Rp1 Miliar Masih Diburu Hingga Akhir Tahun

Dampak dan Harapan

Program ini telah membawa dampak nyata: transportasi antarpulau lebih aman dan terjadwal, pemuda memperoleh keterampilan baru dalam manajemen fasilitas publik, serta masyarakat merasakan manfaat dari penerangan dermaga dan pengelolaan yang lebih baik.

Selain itu, PKM Desa Dauri dinilai berpotensi menjadi model pemberdayaan masyarakat kepulauan yang dapat direplikasi di daerah lain. Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, pengelolaan dermaga kini berbasis kebutuhan lokal dengan pendekatan partisipatif.

“Kami menyambut baik program ini. Dermaga adalah urat nadi desa, dan kini pengelolaannya lebih teratur, aman, serta memberi manfaat langsung bagi warga,” ungkap salah satu pemuda Desa Dauri.

Baca Juga: Akun Facebook Diduga Hina Agama, Kapolres Pastikan Anggota Satlantas Halut Diproses Hukum

Dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dermaga Desa Dauri kini memiliki wajah baru sebagai simpul transportasi kepulauan yang lebih aman, teratur, dan berdaya guna. (Red)

Editor: AbangKhaM

Silahkan Berbagi: