BAPPEDA Kabupaten Halmahera Barat, Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program Tranformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD)
Jailolo, malutcenter.com – Pemda Halmahera Barat, Maluku Utara, melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) melaksanakan Rapat Evaluasi dan Monitoring Triwulan I dan II Program Tranformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Bappeda, Kamis (23/6/22) itu dibuka oleh Asisten I Setda Halbar, Julius Marau, melibatkan seluruh Instansi terkait Dinas Pertanian, Perikanan, Disperindagkop, DPMPD, Pariwisata, PUPR, DLH – Perkim, Dinsos, Dishub, Camat Jailolo, Jailolo Selatan, Sahu dan Sahu Timur, Tenaga Ahli, Fasilitator Kecamatan dan Ketua Tim Tekad Halbar.
Julius saat ditemuinya menjelaskan, hasil monitoring dan evaluasi ini memiliki arti yang sangat penting, karena apa yang sudah dilakukan tidak dievaluasi maka tidak akan pernah tahu yang mana menjadi kelemahan dan sudah dilakukan itu memiliki dampak atau tidak.
Lanjut mantan Kepala Inspektorat ini bahwa Bappeda dalam kapasitasnya selaku pihak Pemerintah daerah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program Tekad yang dijalankan oleh Pendamping dan Pemerintah Desa.
“Kita mencari tau apa yang sudah dilaksanakan dan belum dilaksanakan dan juga menjadi kendala dalam program Tekad ini, kita harapkan 20 desa yang menjadi projek utama ini berkembang dan menjadi contoh untuk desa yang lain,”ujar Julius.
Sementara, Kabag Bappeda Halbar, Soni Balatjai, usai kegiatan pada malutcenter.com menyampaikan, setelah melaksanakan monitoring ada hal-hal yang ingin disampaikan dalam rangka untuk mengawal program Tekad 5 tahun kedepan.
“Karena Bappeda fungsinya adalah mengkoordinasi dan mengevaluasi program yang ada di Tekad pada 20 desa lokus di tiga kecamatan, Jailolo, Jailolo Selatan dan Sahu,”tandasnya.
Soni menambahkan, program tekad dari 20 desa itu rata-rata pengembangan pangan, kemudian dari perikanan kendalanya adalah kurang berkoordinasi, maka kedepan diharapkan desa mampu berkoordinasikan melalui fasilitator dengan dinas terkait.
“Harapan dari BP3D adalah semoga dengan program Tekad dan program Kementerian yang jangka waktu 5 tahun ini semoga 20 desa ada progres dengan baik, sehingga ada penambahan desa lokus,”tutupnya.