Daerah

Tiap Hari Kota Ternate Produksi Sampah 120 Ton, Begini Pola Penanganan Kadis Lingkungan Hidup

TERNATE – Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, setiap hari ada sekitar 100 sampai 120 ton sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Pulau.

Dengan kondisi pulau di Ternate yang kecil dan keterbatasan luas TPA, maka tumpukan ratusan ton sampah itu sebenarnya hanya memindahkan masalah dari wilayah perkotaan ke TPA.

Menanggapi hal itu, Kepala DLH Kota Ternate Muhammad Syafei Baay menjelaskan dalam pengelolaan sampah yang dilakukan dari hulu sampai hilir pihaknya berupaya melakukan pengurangan sampah dari sumbernya.

Memang pelayanan penanganan sampah penting, tetapi di saat yang sama kita juga harus melakukan upaya untuk pengurangan sampah. Karena dengan mengurangi sampah maka kita memperpanjang umur TPA,” jelas Syafei ditemui di Kantor DPRD Kota Ternate Jumat, 6 Desember 2024.

Syafei memaparkan, pengurangan sampah yang terbaik adalah dari sumber sampah. Untuk itu, sebagai wujud nyata, di rumah dan di kantornya selama kurun waktu 4 bulan telah mencoba mengolah sampah organik dengan membuat komposter.

Jadi setiap sampah makanan, kami sisihkan dan pilah. Bahkan 4 bulan ini belum penuh. Artinya untuk sampah organik bisa kita selesaikan,” terangnya.

Sementara sampah anorganik seperti kertas, plastik, kain dan lain-lainnya, Syafei menyebutkan kalau dapat dipilih maka itu sebenarnya laku di bank sampah yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate. Di mana setiap dua Minggu Bank sampah kota menerima sampah plastik, kertas dan kaleng.

Tetapi yang lain yang masih bermasalah itu adalah sampah residu istilahnya sampah yang sudah tidak punya nilai. Seperti saset kopi, permen, plastik bekas bungkusan. Tetapi sebenarnya itu kalau kita manfaatkan masih bisa dijadikan suatu produk,” ungkapnya.

Syafei menyampaikan, pihaknya di Dinas Lingkungan Hidup juga sedang berinovasi membuat ekobrik atau batu bata yang terbuat dari bahan dasar botol minuman plastik yang diisi dengan sisa plastik.

Syafei bilang, kalau berkesempatan mengunjungi kantor DLH Ternate orang melihat sebuah taman ekobrik yang mengumpulkan sebanyak 1.050 kilogram sampah plastik yang menjadi pengganti batu bata.

Itu bisa campur semen dan bisa menjadi konstruksi pembuatan taman. Artinya sampah plastik atau sampah anorganik sekalipun bisa kita ubah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” pungkasnya. (Randi)

Editor: AbangKhaM|Malutcenter.com

Silahkan Berbagi: