Daerah

Konfirmasi Temuan Peneliti Nexus3 Foundation dan Universitas Tadulako, Begini Tanggapan IWIP

Ternate – Peneliti dari Nexus3 Foundation dan Universitas Tadulako baru-baru ini menyampaikan hasil penelitian tentang bagian sedimen, air dan ikan di sekitar wilayah Teluk Weda, melalui siaran pers di Jakarta, Senin (26/05).

Penelitian itu menemukan bahwa air dan ikan di area penambangan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Kabupaten Halmahera Tengah, sudah tercemar logam berat merkuri dan arsenik.

Dilansir Harian Kompas Selasa 27 Mei 2025, Corporate Communication Manager PT IWIP, Jordan Xu, saat dimintai keterangan tentang temuan tersebut mengatakan bahwa IWIP secara rutin melakukan koordinasi teknis, inspeksi, dan audit internal bersama para tenant untuk memastikan implementasi pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan dokumen perizinan yang berlaku.

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Pencemaran Lingkungan Dari Operasi Tambang IWIP Sudah Masuk ke Mata Rantai Konsumsi Masyarakat. Begini Penjelasannya!

”Hasil pemantauan menunjukkan bahwa parameter lingkungan masih berada dalam ambang batas baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah,” sebut Jordan.

”IWIP berkomitmen untuk terus melakukan kajian menyeluruh guna mengevaluasi dan meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan.” Lanjutnya.

Sekalipun demikian, Jordan memahami kekhawatiran yang muncul dari laporan yang disampaikan Nexus3 Foundation dan Universitas Tadulako, khususnya berkaitan dengan kualitas lingkungan dan potensi dampaknya terhadap masyarakat sekitar.

Baca Juga: Dalam Darah Pekerja IWIP Terdapat Kandungan Merkuri, Begini Penjelasan Peneliti Nexus3 Foundation dan Universitas Tadulako. Simak!

“Kami terbuka terhadap dialog dan kerja sama dengan berbagai pihak serta mendukung inisiatif kolaboratif untuk memperkuat sistem pemantauan lingkungan yang transparan dan akuntabel,” katanya.

”Seluruh aktivitas industri dijalankan berdasarkan izin resmi dan diawasi melalui sistem pemantauan yang terintegrasi. Sebagai pengelola kawasan, IWIP menerapkan sistem pemantauan berbasis regulasi untuk memastikan kepatuhan seluruh tenant terhadap standar lingkungan,” tutup Jordan. (TMC)

Editor: AbangKhaM

Silahkan Berbagi: