DPD KNPI Maluku Utara Minta Aktifitas Pertambangan Dihentikan, M. Guntur : Masyarakat Sudah Khawatir
HALTENG – malutcenter.com – Banjir bandang kembali melanda kawasan industri nikel PT Indonesia Wada Bay Industrial Park (IWIP), (Rabu,13/9). Banjir ini disebabkan hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Aliran deras banjir juga hampir menyeret sebagian kendaraan dan alat berat ekskavator. Karyawan yang ada di lokasi berupaya menyelamatkan kendaraan roda dua milik mereka.
”Sampai saat ini belum ada laporan resmi dari pihak perusahaan”.
Wasek Kebijakan Publik DPD KNPI Provinsi Maluku Utara, M Guntur Abd Rachman Kepada Media ini menyebut, aliran air banjir muncul dari eksploitasi perusahan selama ini.
“Akibatnya lapisan permukaan tanah bagian atas menipis, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan), sehingga terjadi kebanjiran.” Kata M Guntur (13/9/2023).
Menurut M Guntur, hujan di tengah musim kemarau sudah mampu memicu banjir di area pertambangan.
“Bagaimana nanti jadinya warga Lelilef, Sagea dan lainnya yang ada di area lingkar tambang, jika ada hujan sangat lebat pada musim hujan ini,” ujarnya.
Dia meminta pemerintah menghentikan rencana penambangan untuk sementara.
“..Terlebih izin penetapan lokasi baru rencana pembebasan lahan PT IWIP di Desa Fritu, Gemaf, Kia, Sagea dan Waleh untuk perluasan wilayah industrial, “kata dia.
Sebelumnya ia melakukan penelitian terkait Agro Economic and Blue Economic di Halmahera Tengah dan sempat ketemu warga dan kepala-kepala Desa setempat, mereka sangat sesali dengan surat yang dilayangkan pihak PT. IWIP kepada pemerintah desa terkait permintaan Pembebasan Lahan untuk kepentingan industrial. “Ungkapnya
‘Ia mengungkap kekhawatiran masyarakat sudah terjadi, terutama banjir dan krisis air bersih’‘.
Olehnya itu Pengurus DPD KNPI Maluku Utara ini, meminta kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan pihak Perusahan agar menghentikan aktivitas pertambangan ini, terlebih pada izin penetapan lokasi atau IPL tambang di desa Sagea, kia, Fritu dan waleh.”Tuturnya
Sebelumnya, banjir juga terjadi di Desa Sagea dan Kia (15/8). Banjir saat itu juga terjadi di titik lokasi dengan faktor yang sama. Sehingga mengakibatkan destinasi wisata Goa Boki Maruru Tercemar hingga saat ini. (ID)