Olahraga

Askot PSSI Tidore Siap Reformasi Total: Bidik Tuan Rumah Piala Soeratin & Gandeng BPJS untuk Atlet

Tidore – Menjelang pelantikan, Asosiasi Kota (Askot) PSSI Tidore Kepulauan menggelar coffee break bersama 14 pelatih dan pengurus Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Kota Tidore. Pertemuan ini menjadi langkah awal pembenahan organisasi dengan membahas sejumlah agenda penting, mulai dari penyusunan struktur kepengurusan hingga persiapan menghadapi kompetisi resmi.

Ketua Askot PSSI Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauzi, menegaskan bahwa kepengurusan baru akan diisi oleh figur yang memiliki komitmen dan keahlian di bidang sepak bola.
“Nama-nama pengurus diharapkan lahir dari usulan klub, bukan sekadar keputusan internal. Dengan begitu, kepengurusan baru ini benar-benar mewakili seluruh kepentingan sepak bola di Tidore,” ujarnya.

Baca Juga: Dikritik DPR RI, Berikut 16 Poin Keputusan KPU Nomor 731/2025 yang Bikin Gaduh

Dalam forum tersebut, Askot juga membahas persiapan menghadapi Liga 4 dan Piala Soeratin 2025. Bahkan, Tidore berencana mengajukan diri sebagai tuan rumah.
“Klub-klub harus segera menyiapkan pemain. Untuk Piala Soeratin, fokus utama tetap pada Persikota sebagai wakil Tidore,” kata Ardiansyah.

Isu lain yang turut dibahas adalah perlindungan tenaga kerja atlet. Askot akan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan jaminan bagi pemain maupun ofisial yang berisiko cedera saat bertanding.
“Kami akan minta data resmi dari klub untuk dimasukkan ke kepesertaan BPJS. Skemanya berbeda dengan BPJS Kesehatan karena lebih fokus pada jaminan cedera kerja di lapangan,” jelasnya.

Suasana pertemuan berlangsung santai namun produktif. Coffee break bersama menjadi ruang mempererat komunikasi antar klub sekaligus diskusi ringan seputar pembinaan sepak bola usia dini.

Baca Juga: FPTI Malut Resmi Dilantik, Gubernur Sherly Laos Targetkan Maluku Utara Jadi Ikon Panjat Tebing Indonesia Timur

Saat ini tercatat 12 klub dan SSB aktif berpartisipasi dalam pembinaan sepak bola di Tidore, termasuk sejumlah klub baru yang mulai berkembang. Askot berharap kepengurusan baru mampu mengakomodasi seluruh kepentingan klub serta memperkuat pembinaan sepak bola daerah.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Etik Asprov PSSI Maluku Utara, Muhammad Husain, menyampaikan apresiasi kepada Ketua Askot terpilih dan jajaran pengurusnya. Ia menilai langkah awal yang langsung dijalankan merupakan bentuk “reformasi total” untuk menata kembali roda organisasi sepak bola di Kota Tidore.

Menurut Husain, ada beberapa hal yang menjadi perhatian Asprov. Pertama, kesiapan Tidore sebagai tuan rumah Piala Soeratin. Ia juga menyoroti kondisi Persikota Tidore yang terdegradasi dari Liga 3 ke Liga 4. Karena itu, Persikota diminta segera melakukan pendaftaran ulang ke Asprov agar bisa kembali berkompetisi, meski harus memulai dari kasta terbawah.

Baca Juga: Calon Ketua HIPMI Malut Dukung Akbar Himawan Buchari Jadi Menpora RI

Kedua, terkait perwasitan. Husain menegaskan masih terjadi dualisme kepengurusan yang menimbulkan ketidakteraturan. Padahal, wasit berada langsung di bawah naungan asosiasi melalui Komite Perwasitan. Karena itu, setiap penugasan wasit merupakan kewenangan penuh asosiasi, bukan lembaga lain.

Asprov juga mengapresiasi inisiatif Askot Tidore yang menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Program ini diharapkan mampu memberikan perlindungan penuh bagi seluruh pemain. Dalam waktu dekat, dijadwalkan pertemuan dengan pihak BPJS Provinsi untuk membahas teknis pelaksanaannya.

Dengan langkah awal ini, Askot PSSI Tidore optimistis mampu menghadirkan kompetisi yang lebih terstruktur dan profesional. Asprov Maluku Utara pun menyatakan dukungan penuh terhadap proses reformasi yang sedang dijalankan demi kemajuan sepak bola daerah.

Reporter: Tim Malutcenter
Editor: AbangKhaM

Silahkan Berbagi: